BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Obesitas selalu berdampak buruk pada setiap orang yang mengalaminya. Begitu
pun pada ibu hamil yang mengalami obesitas baik sebelum, maupun saat kehamilan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan American College of Obstetrics and
Gynecology, obesitas selama kehamilan dapat membahayakan untuk sang ibu dan
bayi.
Ibu hamil yang obesitas akan mudah terkena komplikasi, termasuk
diabetes selama kehamilan, dan pre eclampsia atau toxemia (gangguan yang
muncul saat kehamilan, dan biasanya saat usia kehamilan mencapai 20 minggu).
Kelebihan berat badan pada ibu hamil akan mengakibatkan bayi lahir prematur,
sulitnya proses melahirkan karena pertumbuhan atau berat badan bayi lebih besar
daripada seharusnya, kesulitan bernapas, dan kerusakan pada otak.
Para ahli menyebutkan, obesitas selama kehamilan juga dapat menyebabkan
efek negatif pada sang bayi saat ia dewasa nanti. Banyak dari anak-anak ini
nantinya akan mengalami obesitas, baik selama masa kecilnya ataupun saat ia
dewasa. Oleh karena itu disarankan para ibu hamil untuk menjaga berat badan
mereka selama kehamilan.
Normalnya, kenaikan berat badan ibu hamil antara 12,5 kilogram sampai 17,5
kilogram. Dan bagi Anda yang mengalami berat badan berlebih disarankan untuk
menurunkan berat badan, namun diiringi pemantauan dokter. Untuk menurunkan
berat badan selama kehamilan ini Anda tidak diharuskan untuk melakukan diet
keras, namun diet aman dengan pemantauan dokter kandungan Anda dan olahraga
ringan yang aman untuk ibu hamil.
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini yaitu:
· Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah ilmu Gizi
· Untuk
Mengetahui Pengertian Ibu hamil dengan obesitas
· Untuk
Mengetahui Bahaya Ibu Hamil dengan Obesitas
· Untuk
Mengetahui Pencegahan Ibu Hamil dengan Obesitas
· Untuk Mengetahui Diet Ibu Hamil
dengan Obesitas
· Untuk Mengetahui Pedoman Menu
Seimbang Pada Ibu Hamil dengan Obesitas
· Untuk Merencanakan Menu Untuk Ibu
Hamil dengan Obesitas
1.3
Manfaat
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
· Memberitahu
Menu Diet yang Baik untuk Ibu Hamil dengan Obesitas
· Mencegah Ibu
Hamil agar tidak Obesitas
· Mengetahui
Cara Merencanakan Menu Diet untuk Obesitas
· Memberitahu
Cara Mengatasi Obesitas pada Ibu Hamil
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Ibu Hamil dengan Obesitas
Obesitas pada intinya adalah kelebihan berat
badan. Pada wanita hamil kelebihan berat badan yang normalnya tidak lebih dari
12,5 kg untuk rata-rata orang Indonesia. Kegemukan terbagi atas dua jenis,
overwieight yakni kondisi yang menunjukkan berat badan berlebih. Wanita
dikatakan obesitas bila memiliki komposisi lemak tubuh lebih dari 25 % dari
berat badan,sedangkan laki-laki dikatakan overweight bila komposisi lemak
tubuhnya lebih dari 20 % berat badan. Sedangkan obesitas adalah kelebihan berat
badan yang mencapai 120 % diatas berat badan ideal (BBI) . pada dasarnya
obesitas yang dialami oleh seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
A.
Genetik
Apabila kita
lihat sekilas, orang tua yang gemuk akan memiliki anak yang gemuk pula. Hal ini
didasarkan alasan yaitu pada saat ibu sedang hamil maka
unsure sel lemak yang ada didalam tubuh ibu yang berjumlah besar dan
melebihi normal secara otomatis akan diturunkan pada sang bayi dalam
kandungan. Hal ini mengakibatkan bayi lahir dengan unsurlemak yang besar pula
di dalam tubuhnya.
B.
Disfungsi
salah satu bagian otak
System
pengontrol suatu makan di dalam tubuh manusia terletak pada hippocampus yaitu
hippocampus lateralis(menggerakkan nafsu makan) dan ventromedial (menghentikan
nafsu makan). Apabila terjadi kerusakan pada salah satu system ini maka
seseorang akan menderita kegemukan.
C.
Pola makan
yang berlebihan
Orang
obesitas biasanya lebih responsive terhadap makanan dari pada orang normal. Hal
ini baik terhadap rangsangan penglihatan terhadap makanan , rangsang bau
makanan, ataupun mendengar makanan. Orang obesitas akan makan sesuatu jika ia
merasa ingin makan, bukan karna kebutuhan akibat lapar. Itulah sebabnya mengapa
orang yang pola makannya berlebihan menyebabkan ia lebih mudah gemuk.
D.
Kurang
gerak/ kurang olahraga
Pada
dasarnya tingkat pengeluaran kalori tubuh dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
tingkat dan aktifitas olahraga secara umum dan angka metabolisme basal
atau tingkat energy orang yang dipertahankan untuk memeliharafungsi minimal
tubuh. Orang dengan olahraga yang teratur maka pengeluaran kalori tubuhnya juga
teratur, sehingga tanpa adanya kelebihan kalori yang apabila disimpan dalam
tubuh dapat berakibat pada kegemukan.
E. Emosi
kestabilan
hormone setiap orang itu berbeda-beda dan dipengaruhi oleh kadar mood
seseorang. Begitu juga dengan cara orang yang berbeda-beda dalam
mengatasi konflik. Adasebagian orang makan sebanyak-banyaknya ketika ia sedang
kesal atau sedih atau juga sebaliknya. Apabila orang dengan mood yang tidak
menentu tersebut dan mereka menggunakan makanan untuk mengurangi apa yang ia
rasakan, maka didalam tubuh tidak mungkin bisadihindari jika akan terjadi
kelebihan kalori dari yang biasanya. Inilah yang akhirnya jika berlangsung lama
akan menyebabkan kegemukan.
F. Faktor
lingkungan
apabila
seseorang itu hidup didalam kebudayaan yang menyatakan bahwa seseorang yang
gemuk itu makmur dan sejahtera ,maka seseorang tidak akan peduli dengan apa
yang menyebabkan kegemukan . lebih lagi jika tidak adapermasalahan psikologi
yang menyertai.
2.2 Bahaya
Obesitas Saat Kehamilan
Kegemukan
ternyata juga menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil karena
kemungkinan akan mengalami masalah ketika persalinan dan pasca persalinan.
Kebanyakan ibu hamil mengalami obesitas karena kelebihan makanan.banyak orang
yang percaya bahwa ibu hamil makan untuk dua orang yang menjadikan para ibu
hamil makan dengan porsi yang berlebihan. Akhirnya terjadilah penumpukan kalori
dan sisa asupan energy yang berujung pada diabetes. Mitos tersebut keliru ,
sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15 persen.
Saat ini, kasus diabetes pada masakehamilan (gestational diabetic) semakin
meningkat. Penyebab utamanya adalah obesitas. Akibat peningkatan resiko
tersebut,setiap ibu hamil diwajibkan melakukan screening kadar gula darah
terutama saat usia kehamilan menginjak minggu ke 24-28.oleh karena itu, ibu
hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi
ideal. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relative sedikit,
tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah. Peningkatan berat badan
yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan
pemantauan ekstra terhadap berat badan. Obesitas juga sangat membahayakan
persalinan karena banyaknya pembuluh darah ibu yang tersumbat oleh lemak dan
kolesterol. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan
media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga infeksi pun sangat mungkin
terjadi. Risiko lainnya, plasenta ynag berfungsi menyuplai oksigen dapat
merusak sel-sel otak janin. Sehingga kecerdasan si kecil pun bisa menjadi
berkurang. Kemungkinan buruk lain adalah janin bisa mengalami gangguan
paru-paru maupun terlahir obesitas.
2.3 Pencegahan
Obesitas Saat Kehamilan
Langkah pertama yang
perlu dilakukan jika ibu baru menginjak trimester 1 yaitu pemeriksaan gula
darah, tekanan darah, dan pengukuran berat badan. Pemeriksaan ini diulang lagi
di akir diabetes dan hipertensi. Selanjutnya, dilakukan pemantauan
terhadap perkembangan janin.
Langkah yang lain yaitu
dengan membatasi kalori. Namun hal ini masih menjadi kontroversi. Hal ini
dikarenakan pengurangan kalori ditakutkan akan menggangu perkembangan janin.
Namun pada intinya, komposisi makanan harus seimbang. Sekaub mengatur pola makan,
dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik. Jalan pagi sangat baik untuk
menjaga kondisi ibu tetap sehat. Bila asupan nutrisi dari makanan yangkan
diantaranya : karbohidrat, protein/asam amino; vitamin dan mineral; serta enzim
yang diperlukan untuk memaksimalkan proses penyerapan nutrisi oleh tubuh maka
asupan nutrisi ibu saat hamil dapat terpenuhi. Bila saat kehamilan mengalami
obesitas, perlu dilakukan penanganan khusus. Sang ibu pun harus bersikap tenang
karena sikap tenang sangat bermanfaat bagi perkembangan janin. Pilihlah klinik
atau rumah sakit dengan fasilitas lengkap. Hal ini sebagai antisipasi jika ibu
membutuhkan tindakan medis yang lebih kompleks.
2.4 Diet Ibu Hamil dengan Obesitas
Adapun faktor-faktor yang
mengharuskanseorang ibu hamil untuk melakukan diet, salah satunya adalah
kelebihan berat badan. Mengalami kenaikan berat badan yang terlalu drastic pada
saat kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi tentunya. Oleh karena
itu, untuk para ibu hamil yang diharuskan diet, hendaknya mengikuti diet makan
sehat khusus untuk ibu hamil. Saat hamil, tubuh membutuhkan lebih banyak
konsumsi protein, kalori (untuk energi) sebanyak 300 kalori perhari, vitamin
dan mineral sperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi. Beberapa
prinsip makanan yang baik selama kehamilan dengan melakukan cara dan diet
makanan yang sehat, diantaranya :
A.
Selalu
sarapan
Ibu hamil disarankan untuk
mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi saat sarapan. Menghindari sarapan akan
menimbulkan keinginan untuk makan lebih banyak pada waktu makan berikutnya
tiba. Selain itu, melewatkan sarapan juga menyebabkan keluhan berupa kepala
pening, mual, dan lain-lain.
B. Susunan
daftar makanan
Ini dilakukan dengan tujuan agar
tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan dan mengatur asupan kalori harian.
C. Pilih
makanan berserat serta rendah kandungan lemak dan gula
Pada ibu hamil konsumsi gula yang
berlebihan cenderung menimbulkan perasaan mudah lapar. Sediakan berbagai buah
atau sayuran untuk dijadikan sebagai makanan selingan. Konsumsi ikan, unggas,
daging tanpa lemak, keju, susu skrim, brokoli, wortel, dan labu.
D. Usahakan
untuk mengolah makan
Hal ini bisa dilakukan dengan cara
dibakar, dipanggang, atau dikukus
E. Jadikan buah
sebagai camilan
Ini sangat bermanfaat karena buah
kaya akan vitamin yang sangat bermanfaat bagi perkembangan janin dan juga ibu
sendirian
F. Perbanyak
minum air putih, minimal 8 gelas per hari
Pada waktu hamil seringkali
dehidrasi disalah artikan dan dianggap sebagai rasa lapar. Akibatnya, terjadi
kelebihan kalori dari yang biasanya. Perlu diingat apabila sudah memenuhi
kebutuhan gizi seperti biasanya tetapi masih merasa lapar berarti yang
dibutuhkan adalah minum yang sebanyak-banyaknya.
G. Jangan
percaya mitos orang hamil perlu makan 2 kali lipat dari biasanya
Masih banyak yang menganggap bahwa
seseorang yang sedang hamil harus banyak makan. Sebenarnya, pandangan itu
tidak benar. Jangan ragu untuk mengatakan tidak, saat diminta untuk
menghabiskan makanan dalam jumlah yang banyak. Katakana secara halus bahwa anda
sudah kenyang.
H. Makanlah
makanan dengan nutrisi tertinggi dengan kandungan kalori terendah yaitu kalori
dikurangi sebanyak 500-1000 dibawah kebutuhan nomal.
I. Kurangi
asupan hidrat arang.
J. Konsumsi
makanan yang cukup mineral dan vitamin, serta tinggi serat sehingga membuat
kenyang.
2.5 Pedoman Menu Seimbang
Menu seimbang adalah susunan hidangan yang
didalamnya cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh yaitu zat tenaga,
zat pembangun dan zat pengatur. Prinsip menyusun menu seimbang :
1.
Memperhatikan kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh secara seimbang.
2.
Adanya keseimbangan zat gizi dalam menu tersebut.
Dalam
menyusun menu yang seimbang dapat dilihat dari kebutuhan gizi
konsumen, kebiasaan makan, hidangan netral, variasi, hidangan tidak
membosankan, biaya
sesuai kemampuan, iklim dan musim, bahan makanan mudah didapat dan peralatan.
Pembagian
waktu makan yang baik adalah:
1.
Pagi 30% × energi
2.
Siang 40% × energi
3.
Malam 30% × energy
·
Perhitungan kalori sehari
BMR (Basal Metabolisme Rate):
Aktivitas
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
Sangat ringan
|
1.30
|
1.30
|
Ringan
|
1.65
|
1.55
|
Sedang
|
1.76
|
1.70
|
Berat
|
2.10
|
2.00
|
· Rumus
perhitungan cepat berat badan ideal:
TB-100-10%
+10%/-10%
Ex.
160cm-100-10%
60-6 =54kg
54+5,4 =59,4kg (a)
54-5,4 =48,6kg (b)
Ket :
a. Bila postur
tubuh berangka besar dan suka berolahraga
b. Bila postur
tubuh berangka kecil
|
Rumus perhitungan BMR:
ü 25 kal
× BB
ü 25 kal ×
54kg = 1350 kal
ü Jadi energy
/ kalori yang dibutuhkan sehari adalah 1.55 × 1350 kal = …..
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Merencanakan Menu Untuk Ibu
Hamil Dengan Obesitas
Nama
: Leli Kurniati
Umur
: 25 Tahun
Alamat
: Jalan Kuncorodjakti Rt. 04/Rw.01, Kp. Malangnengah,
Rangkasbitung Banten.
Nama
Suami
: Yusuf
Pekerjaan
: PNS
Data Pasien
-
Antropometri
: TB : 150 Cm
BB : 70 Kg
-
Kebutuhan
kalori :
· 150 – 100 -
10% = 45 Kg
45 + 4,5 =
49,5
45 – 4,5 = 40,5
49,5 × 25 kalori =
1237,5
12375,5 × 1,55 kalori =
1918,125
1918,125 + 1,55 kalori =
1918,125
-
Pagi
= 30% × 2218,125 = 665,4375 kalori
-
Siang
= 40% × 228, 125 = 887,25 kalori
-
Malam
= 30% × 2218,125 = 665,4375
kalori
-
Menu :
· Pagi
: Bubur Ayam
Snack Jam 10.00
WIB : Pisang
Susu Kedelai
· Siang
: Nasi Putih
Capcay
Tumis Ayam Suir Kacang
Jeruk
Snack jam 16.00
WIB : Jelly Buah
· Malam
: Nasi Putih
Ikan Goreng
Sayur Bening
Tumis Kacang Panjang
3.2 Perhitungan Bahan Makanan
No
|
Bahan
|
Gram
|
Kalori
|
Karbohidrat
|
Protein
|
Lemak
|
1
|
Bubur beras
Paha ayam
Minyak
Ati rebus
Kacang kedelai
Minyak
Susu kedelai
Pisang
Daun bawang
Daun seledri
jumlah
|
400
50
5
50
12.5
5
25
75
-
-
|
175
95
45
95
40
45
130
40
-
-
665
|
40
4
9
10
-
-
63
|
4
10
10
3
7
-
-
34
|
6
5
6
1.5
5
7
-
-
30.5
|
2
|
Nasi putih
Minyak
Daging ayam
Kacang polong
Jamur segar
Daun bawang
Kembang kol
Wortel
Jeruk
Strawberry
Gula
Jelly
Anggur
jumlah
|
150
10
50
10
-
-
-
100
2
75
10
0
75
|
262
90
95
40
-
-
-
50
80
20
40
0
40
717
|
60
-
-
-
-
-
-
-
20
5
-
-
10
95
|
6
-
10
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
19
|
-
10
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
16
|
3
|
Nasi putih
Ikan segar
Minyak
Tempe
Kacang panjang
Minyak
Labu waluh
Bayam
Wortel
Jagung manis
Kacang panjang
jumlah
|
100
50
10
50
100
10
100
100
50
50
50
|
175
95
45
80
50
45
50
50
25
25
25
665
|
40
-
-
8
10
-
10
10
5
5
5
98
|
4
10
-
6
3
-
3
3
1.5
1.5
1.5
33.5
|
-
6
5
3
-
5
-
-
-
-
-
19
|
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wanita dikatakan obesitas
bila memiliki komposisi lemak tubuh lebih dari 25 % dari berat badan. . pada
dasarnya obesitas yang dialami oleh seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal
yaitu pengaruh dari genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang
berlebihan, kurang gerak/ kurang olahraga, emosi, dan faktor lingkungan.
Kebanyakan ibu hamil mengalami obesitas karena kelebihan makanan.banyak orang
yang percaya bahwa ibu hamil makan untuk dua orang yang menjadikan para ibu
hamil makan dengan porsi yang berlebihan. Akhirnya terjadilah penumpukan kalori
dan sisa asupan energi yang berujung pada diabetes. Mitos tersebut keliru ,
sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15 persen.
Pencegahan obesitas Saat
kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan dengan cara, pemeriksaan gula darah,
tekanan darah, dan pengukuran berat badan. Selanjutnya, dilakukan
pemantauan terhadap perkembangan janin. Langkah yang lain yaitu
dengan membatasi kalori.
Daftar Pustaka
Proverawati, Atikah, SKM., MPH dan Siti Asufuah, SKep., NS. Gizi untuk
Kebidanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar