Senin, 12 Mei 2014

IBU HAMIL DENGAN OBESITAS



BAB I
PENDAHULUAN


1.1        Latar belakang
Obesitas selalu berdampak buruk pada setiap orang yang mengalaminya. Begitu pun pada ibu hamil yang mengalami obesitas baik sebelum, maupun saat kehamilan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan American College of Obstetrics and Gynecology, obesitas selama kehamilan dapat membahayakan untuk sang ibu dan bayi.
 
 Ibu hamil yang obesitas akan mudah terkena komplikasi, termasuk diabetes selama kehamilan, dan pre eclampsia atau toxemia (gangguan yang muncul saat kehamilan, dan biasanya saat usia kehamilan mencapai 20 minggu). Kelebihan berat badan pada ibu hamil akan mengakibatkan bayi lahir prematur, sulitnya proses melahirkan karena pertumbuhan atau berat badan bayi lebih besar daripada seharusnya, kesulitan bernapas, dan kerusakan pada otak.
Para ahli menyebutkan, obesitas selama kehamilan juga dapat menyebabkan efek negatif pada sang bayi saat ia dewasa nanti. Banyak dari anak-anak ini nantinya akan mengalami obesitas, baik selama masa kecilnya ataupun saat ia dewasa. Oleh karena itu disarankan para ibu hamil untuk menjaga berat badan mereka selama kehamilan.
Normalnya, kenaikan berat badan ibu hamil antara 12,5 kilogram sampai 17,5 kilogram. Dan bagi Anda yang mengalami berat badan berlebih disarankan untuk menurunkan berat badan, namun diiringi pemantauan dokter. Untuk menurunkan berat badan selama kehamilan ini Anda tidak diharuskan untuk melakukan diet keras, namun diet aman dengan pemantauan dokter kandungan Anda dan olahraga ringan yang aman untuk ibu hamil.

1.2        Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
·   Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata kuliah ilmu Gizi
·   Untuk Mengetahui Pengertian Ibu hamil dengan obesitas
·   Untuk Mengetahui Bahaya Ibu Hamil dengan Obesitas
·   Untuk Mengetahui Pencegahan Ibu Hamil dengan Obesitas
·   Untuk Mengetahui Diet Ibu Hamil dengan Obesitas
·   Untuk Mengetahui Pedoman Menu Seimbang Pada Ibu Hamil dengan Obesitas
·   Untuk Merencanakan Menu Untuk Ibu Hamil dengan Obesitas
  
1.3        Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:
·   Memberitahu Menu Diet yang Baik untuk Ibu Hamil dengan Obesitas
·   Mencegah Ibu Hamil agar tidak Obesitas
·   Mengetahui Cara Merencanakan Menu Diet untuk Obesitas
·   Memberitahu Cara Mengatasi Obesitas pada Ibu Hamil
  




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1   Ibu Hamil dengan Obesitas
            Obesitas pada intinya adalah kelebihan berat badan. Pada wanita hamil kelebihan berat badan yang normalnya tidak lebih dari 12,5 kg untuk rata-rata orang Indonesia. Kegemukan terbagi atas dua jenis, overwieight yakni kondisi yang menunjukkan berat badan berlebih. Wanita dikatakan obesitas bila memiliki komposisi lemak tubuh lebih dari 25 % dari berat badan,sedangkan laki-laki dikatakan overweight bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 20 % berat badan. Sedangkan obesitas adalah kelebihan berat badan yang mencapai 120 % diatas berat badan ideal (BBI) . pada dasarnya obesitas yang dialami oleh seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
A.    Genetik
Apabila kita lihat sekilas, orang tua yang gemuk akan memiliki anak yang gemuk pula. Hal ini didasarkan alasan  yaitu  pada saat ibu sedang hamil maka unsure  sel lemak yang ada didalam tubuh ibu yang berjumlah besar dan melebihi normal secara otomatis akan diturunkan pada sang bayi  dalam kandungan. Hal ini mengakibatkan bayi lahir dengan unsurlemak yang besar pula di dalam tubuhnya.
B.     Disfungsi salah satu bagian otak
System pengontrol suatu makan di dalam tubuh manusia terletak pada hippocampus yaitu hippocampus lateralis(menggerakkan nafsu makan) dan ventromedial (menghentikan nafsu makan). Apabila terjadi kerusakan pada salah satu system ini maka seseorang akan menderita kegemukan.
C.     Pola makan yang berlebihan
Orang obesitas biasanya lebih responsive terhadap makanan dari pada orang normal. Hal ini baik terhadap rangsangan penglihatan terhadap makanan , rangsang bau makanan, ataupun mendengar makanan. Orang obesitas akan makan sesuatu jika ia merasa ingin makan, bukan karna kebutuhan akibat lapar. Itulah sebabnya mengapa orang yang pola makannya berlebihan menyebabkan ia lebih mudah gemuk.
D.    Kurang gerak/ kurang olahraga
Pada dasarnya tingkat pengeluaran kalori tubuh dipengaruhi oleh dua faktor yaitu tingkat dan aktifitas olahraga secara umum dan  angka metabolisme basal atau tingkat energy orang yang dipertahankan untuk memeliharafungsi minimal tubuh. Orang dengan olahraga yang teratur maka pengeluaran kalori tubuhnya juga teratur, sehingga tanpa adanya kelebihan kalori yang apabila disimpan dalam tubuh dapat berakibat  pada kegemukan.
E.     Emosi
kestabilan hormone setiap orang itu berbeda-beda dan dipengaruhi oleh kadar mood seseorang. Begitu juga dengan cara orang yang berbeda-beda dalam  mengatasi konflik. Adasebagian orang makan sebanyak-banyaknya ketika ia sedang kesal atau sedih atau juga sebaliknya. Apabila orang dengan mood yang tidak menentu tersebut dan mereka menggunakan makanan untuk mengurangi apa yang ia rasakan, maka didalam tubuh tidak mungkin bisadihindari jika akan terjadi kelebihan kalori dari yang biasanya. Inilah yang akhirnya jika berlangsung lama akan menyebabkan kegemukan.
F.      Faktor lingkungan
apabila seseorang itu hidup didalam kebudayaan yang menyatakan bahwa seseorang yang gemuk itu makmur dan sejahtera ,maka seseorang tidak akan peduli dengan apa yang menyebabkan kegemukan . lebih lagi jika tidak adapermasalahan psikologi yang menyertai.

2.2    Bahaya Obesitas Saat Kehamilan
               Kegemukan ternyata juga menjadi ancaman yang cukup serius bagi ibu hamil karena kemungkinan akan mengalami masalah ketika persalinan dan pasca persalinan. Kebanyakan ibu hamil mengalami obesitas karena kelebihan makanan.banyak orang yang percaya bahwa ibu hamil makan untuk dua orang yang menjadikan para ibu hamil makan dengan porsi yang berlebihan. Akhirnya terjadilah penumpukan kalori dan sisa asupan energy yang berujung pada diabetes. Mitos tersebut keliru , sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15 persen.
               Saat ini, kasus diabetes pada masakehamilan (gestational diabetic) semakin meningkat. Penyebab utamanya  adalah obesitas. Akibat peningkatan resiko tersebut,setiap ibu hamil diwajibkan melakukan screening kadar gula darah terutama saat usia kehamilan menginjak minggu ke 24-28.oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi ideal. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relative sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah. Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantauan ekstra terhadap berat badan. Obesitas juga sangat membahayakan persalinan karena banyaknya pembuluh darah ibu yang tersumbat oleh lemak dan kolesterol. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga infeksi pun sangat mungkin terjadi. Risiko lainnya, plasenta ynag berfungsi menyuplai oksigen dapat merusak sel-sel otak janin. Sehingga kecerdasan si kecil pun bisa menjadi berkurang. Kemungkinan buruk lain adalah janin bisa mengalami gangguan paru-paru maupun terlahir obesitas.  

2.3    Pencegahan Obesitas Saat Kehamilan
Langkah pertama yang perlu dilakukan jika ibu baru menginjak trimester 1 yaitu pemeriksaan gula darah, tekanan darah, dan pengukuran berat badan. Pemeriksaan ini diulang lagi di akir diabetes dan  hipertensi. Selanjutnya, dilakukan pemantauan terhadap perkembangan janin.
Langkah yang lain yaitu dengan membatasi kalori. Namun hal ini masih menjadi kontroversi. Hal ini dikarenakan pengurangan kalori ditakutkan akan menggangu perkembangan janin. Namun pada intinya, komposisi makanan harus seimbang. Sekaub mengatur pola makan, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik. Jalan pagi sangat baik untuk menjaga kondisi ibu tetap sehat. Bila asupan nutrisi dari makanan yangkan diantaranya : karbohidrat, protein/asam amino; vitamin dan mineral; serta enzim yang diperlukan untuk memaksimalkan proses penyerapan nutrisi oleh tubuh maka asupan nutrisi ibu saat hamil dapat terpenuhi. Bila saat kehamilan mengalami obesitas, perlu dilakukan penanganan khusus. Sang ibu pun harus bersikap tenang karena sikap tenang sangat bermanfaat bagi perkembangan janin. Pilihlah klinik atau rumah sakit dengan fasilitas lengkap. Hal ini sebagai antisipasi jika ibu membutuhkan tindakan medis yang lebih kompleks.

2.4    Diet Ibu Hamil dengan Obesitas
Adapun faktor-faktor yang mengharuskanseorang ibu hamil untuk melakukan diet, salah satunya adalah kelebihan berat badan. Mengalami kenaikan berat badan yang terlalu drastic pada saat kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi tentunya. Oleh karena itu, untuk para ibu hamil yang diharuskan diet, hendaknya mengikuti diet makan sehat khusus untuk ibu hamil. Saat hamil, tubuh membutuhkan lebih banyak konsumsi protein, kalori (untuk energi) sebanyak 300 kalori perhari, vitamin dan mineral sperti asam folat dan zat besi untuk perkembangan bayi. Beberapa prinsip makanan yang baik selama kehamilan dengan melakukan cara dan diet makanan yang sehat, diantaranya :
A.    Selalu sarapan
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi saat sarapan. Menghindari sarapan akan menimbulkan keinginan untuk makan lebih banyak pada waktu makan berikutnya tiba. Selain itu, melewatkan sarapan juga menyebabkan keluhan berupa kepala pening, mual, dan lain-lain.
B.     Susunan daftar makanan
Ini dilakukan dengan tujuan agar tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan dan mengatur asupan kalori harian.
C.     Pilih makanan berserat serta rendah kandungan lemak dan gula
Pada ibu hamil konsumsi gula yang berlebihan cenderung menimbulkan perasaan mudah lapar. Sediakan berbagai buah atau sayuran untuk dijadikan sebagai makanan selingan. Konsumsi ikan, unggas, daging tanpa lemak, keju, susu skrim, brokoli, wortel, dan labu.
D.    Usahakan untuk mengolah makan
Hal ini bisa dilakukan dengan cara dibakar, dipanggang, atau dikukus
E.     Jadikan buah sebagai camilan
Ini sangat bermanfaat karena buah kaya akan vitamin yang sangat bermanfaat bagi perkembangan janin dan juga ibu sendirian
F.      Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari
Pada waktu hamil seringkali dehidrasi disalah artikan dan dianggap sebagai rasa lapar. Akibatnya, terjadi kelebihan kalori dari yang biasanya. Perlu diingat apabila sudah memenuhi kebutuhan gizi seperti biasanya tetapi masih merasa lapar berarti yang dibutuhkan adalah minum yang sebanyak-banyaknya.
G.    Jangan percaya mitos orang hamil perlu makan 2 kali lipat dari biasanya
Masih banyak yang menganggap bahwa seseorang yang sedang hamil harus banyak makan. Sebenarnya,  pandangan itu tidak benar. Jangan ragu untuk mengatakan tidak, saat diminta untuk menghabiskan makanan dalam jumlah yang banyak. Katakana secara halus bahwa anda sudah kenyang.
H.    Makanlah makanan dengan nutrisi tertinggi dengan kandungan kalori terendah yaitu kalori dikurangi sebanyak 500-1000 dibawah kebutuhan nomal.
I.       Kurangi asupan hidrat arang.
J.       Konsumsi makanan yang cukup mineral dan vitamin, serta tinggi serat sehingga membuat kenyang.

2.5    Pedoman Menu Seimbang
               Menu seimbang adalah susunan hidangan yang didalamnya cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh yaitu zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Prinsip menyusun menu seimbang :
1.      Memperhatikan kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh secara seimbang.
2.      Adanya keseimbangan zat gizi dalam menu tersebut.
Dalam menyusun menu yang seimbang dapat dilihat dari kebutuhan gizi
         konsumen, kebiasaan makan, hidangan netral, variasi, hidangan tidak membosankan, biaya
         sesuai kemampuan, iklim dan musim, bahan makanan mudah didapat dan peralatan.
Pembagian waktu makan yang baik adalah:
1.      Pagi 30% × energi
2.      Siang 40% × energi
3.      Malam 30% × energy


·         Perhitungan kalori sehari
               BMR (Basal Metabolisme Rate):
Aktivitas
Laki-Laki
Perempuan
Sangat ringan
1.30
1.30
Ringan
1.65
1.55
Sedang
1.76
1.70
Berat
2.10
2.00


·         Rumus perhitungan cepat berat badan ideal:

TB-100-10%           +10%/-10%
Ex. 160cm-100-10%
                                60-6 =54kg
                             54+5,4 =59,4kg (a)
                             54-5,4  =48,6kg (b)

Ket :
a. Bila postur tubuh berangka besar dan suka berolahraga
b. Bila postur tubuh berangka kecil

            Rumus perhitungan BMR:
ü   25 kal × BB
ü  25 kal × 54kg = 1350 kal
ü  Jadi energy / kalori yang dibutuhkan sehari adalah 1.55 × 1350 kal = …..






BAB III
PEMBAHASAN


3.1    Merencanakan Menu Untuk Ibu Hamil Dengan Obesitas
Nama                              : Leli Kurniati
Umur                              : 25 Tahun
Alamat                           : Jalan Kuncorodjakti Rt. 04/Rw.01, Kp. Malangnengah,   
                                         Rangkasbitung  Banten.
Nama Suami                   : Yusuf
Pekerjaan                        : PNS
Data Pasien
-          Antropometri           : TB : 150 Cm
                                   BB : 70 Kg
-          Kebutuhan kalori :
·         150 – 100 - 10% = 45 Kg
               45 + 4,5 = 49,5
               45 – 4,5 = 40,5

   49,5 × 25 kalori = 1237,5
                     12375,5 × 1,55 kalori = 1918,125

                     1918,125 + 1,55 kalori = 1918,125

-          Pagi              = 30% × 2218,125 = 665,4375 kalori
-          Siang            = 40% × 228, 125  = 887,25 kalori
-          Malam          = 30% × 2218,125 = 665,4375 kalori




-          Menu :
·         Pagi                                      : Bubur Ayam
Snack Jam 10.00 WIB         : Pisang
                                               Susu Kedelai
·         Siang                                    : Nasi Putih
                                               Capcay
                                               Tumis Ayam Suir Kacang
                                               Jeruk
Snack jam 16.00 WIB          : Jelly Buah
·         Malam                                  : Nasi Putih
                                               Ikan Goreng
                                               Sayur Bening
                                               Tumis Kacang Panjang


3.2  Perhitungan Bahan Makanan
       
No
Bahan
Gram
Kalori
Karbohidrat
Protein
Lemak
1
Bubur beras
Paha ayam
Minyak
Ati rebus
Kacang kedelai
Minyak
Susu kedelai
Pisang
Daun bawang
Daun seledri

jumlah
400
50
5
50
12.5
5
25
75
-
-
175
95
45
95
40
45
130
40
-
-

665
40



4

9
10
-
-

63
4
10

10
3

7

-
-

34

6
5
6
1.5
5
7

-
-

30.5
2
Nasi putih
Minyak
Daging ayam
Kacang polong
Jamur segar
Daun bawang
Kembang kol
Wortel
Jeruk

Strawberry
Gula
Jelly
Anggur

jumlah
150
10
50
10
-
-
-
100
2

75
10
0
75

262
90
95
40
-
-
-
50
80

20
40
0
40

717
60
-
-
-
-
-
-
-
20

5
-
-
10

95
6
-
10
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-

19
-
10
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

16
3
Nasi putih
Ikan segar
Minyak
Tempe
Kacang panjang
Minyak
Labu waluh
Bayam
Wortel
Jagung manis
Kacang panjang

jumlah
100
50
10
50
100
10
100
100
50
50
50

175
95
45
80
50
45
50
50
25
25
25

665
40
-
-
8
10
-
10
10
5
5
5

98
4
10
-
6
3
-
3
3
1.5
1.5
1.5

33.5
-
6
5
3
-
5
-
-
-
-
-

19


BAB IV
PENUTUP



3.1  Kesimpulan
         Wanita dikatakan obesitas bila memiliki komposisi lemak tubuh lebih dari 25 % dari berat badan. . pada dasarnya obesitas yang dialami oleh seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pengaruh dari genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebihan, kurang gerak/ kurang olahraga, emosi, dan faktor lingkungan.
         Kebanyakan ibu hamil mengalami obesitas karena kelebihan makanan.banyak orang yang percaya bahwa ibu hamil makan untuk dua orang yang menjadikan para ibu hamil makan dengan porsi yang berlebihan. Akhirnya terjadilah penumpukan kalori dan sisa asupan energi yang berujung pada diabetes. Mitos tersebut keliru , sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15 persen.
Pencegahan obesitas Saat kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan dengan cara, pemeriksaan gula darah, tekanan darah, dan pengukuran berat badan. Selanjutnya, dilakukan pemantauan terhadap perkembangan janin. Langkah yang lain yaitu dengan membatasi kalori.





Daftar Pustaka


Proverawati, Atikah, SKM., MPH dan Siti Asufuah, SKep., NS. Gizi untuk Kebidanan


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar